Di hari itu, mereka berdua menghabiskan waktu bersama. Sedangkan Freislor masih berbaring di dalam kamarnya. Gadis itu dirundung kesedihan.
"Apa yang terjadi dengan orang-orang di sana? Apa mereka ketakutan sampai akhirnya mereka memilih untuk menangkap aku dan Breckson?" batin gadis itu. Ia melipat tangan kanannya dan menyandarkan kepalanya.
Di satu sisi, Breckson masih penasaran dengan apa yang ada di dalam pikiran Freislor.
"Freis, apa yang sedang dia pikirkan?" batinnya pelan. Remaja itu menaikkan salah satu alisnya. Hendak memeriksa bagaimana keadaan Freislor. Ia mengintip diam-diam dari kejauhan.
"Breckson, hentikan. Aku bisa melihatmu." Freislor yang mengetahui hal itu segera bergegas untuk menutup tenda.
"Baiklah, aku ketahuan. Silahkan menutup tendanya, Tuan Putri." Breckson mengatakannya dengan suara lirih. Ia bergegas pergi dari tempatnya.
Tuan Grenod dan Tuan Krapolis yang berada dari kejauhan berjalan ke arah Breckson.