"Freis, aku ingin kita bersama sampai nanti aku mati. Aku harap, kamu mau bersama denganku sampai hari itu tiba," ucap Breckson sembari mengelus kedua pipi Freislor. Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya pelan. "Yah, aku juga mau bersamamu sampai nanti, Breckson." Freislor memeluk Breckson dengan erat. Begitu pula sebaliknya. Mereka menghabiskan waktu bersama di hari itu. Di satu sisi, Mikhael, Kreysa, Tuan Grenod, dan Tuan Krapolis berada stau dimensi yang sama.
"Kreysa, kamu baik-baik aja, kan?" tanya Mikhael dengan suara lirih. Gadis itu tersennyum sembari menganggukkan kepalanya pelan. Kreysa tak mampu berkata apa-apa. Justru sebaliknya, ia berusaha keras untuk mengatur nafasnya. Sampai akhirnya, Kreysa dan yang lainnya berada di satu putaran waktu tertentu. Tuan Krapolis mengedarkan pandangan ke segala arah.