"Baiklah, aku akan tinggal di sini. Jaga dirimu baik-baik, Breckson. Jangan ragu untuk meminta bantuan padaku," ucap Freislor. Gadis itu mengelus kepala Breckson pelan. Selang beberapa saat, remaja itu berdiri dan pergi melalui portal waktu. Kini, ia berada di perbatasan yang menjadi tempat kehancuran utama. Breckson mengedarkan pandangan ke segala arah. Dinding yang telah dibuatnya seketika hancur.
"Apa yang terjadi di sini? Ke mana perginya semua penjaga?" tanyanya pada diri sendiri. Seseorang yang berada tak jauh darinya berlari menghampiri Breckson.
"Tuan Muda, semua pasukan berada di ruang bawah tanah. Ayo, kita harus ke sana," ucap salah satu penjaga. Wajahnya dipenuhi dengan luka. Untungnya, luka yang ada di wajahnya tidak terlalu parah.
"Antar aku ke sana sekarang! Jelaskan padaku apa yang terjadi sebenarnya!" pekik Breckson, ia menoleh ke arah sang penjaga dengan wajah tegang. Sang penjaga mulai menjelaskan meski dirinya ketakutan.