Di hari itu, mereka dan yang lainnya saling bahu membahu untuk melakukan pekerjaan itu. Di satu sisi, beberapa orang membicarakan kedekatan Poresa dan Freislor. Tapi tidak dengan pimpinan di kotanya.
"Freis, kamu mendingan renovasi taman dan perumahan aja. Kamu lebih jago. Aku lebih suka renovasi tempat tinggi. Gimana?" tanya Poresa, ia meminta persetujuan dari Freislor. Gadis itu menganggukkan kepala. Mereka berdua akhirnya berpisah. Freislor bergabung dengan beberapa orang yang bertugas di bidang taman. Dirinya membantu yang lainnya untuk menata bunga dan menumbuhkan beberapa biji. Salah satu perempuan yang seumuran dengan dirinya mendatanginya.
"Permisi, ini bijinya," ucap gadis itu pelan. Freislor menoleh ke arahnya dan menerimanya dengan kedua tangan.