Chereads / Maukah kau terus bersama ku? / Chapter 1 - Vol.1 - jilid pertama

Maukah kau terus bersama ku?

Septian_Af
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Vol.1 - jilid pertama

Bagian pertama : Awal

Matahari yang cerah ,sedang memancarkan cahayanya pada siang hari di setiap sudut ruangan ini.dari sudut ruangan yang mudah di jangkau oleh matahari sampai sudut yang sulit di jangkau sekalipun. Semua bisa terkena sinar disini ,dan itu membuat ku yang saat ini sedang berkerja membantu disini menjadi lebih semangat dalam melakakuan pekerjaan. Akan tetapi saat aku sedang semangat-semangatnya dalam berkerja ,seketika terdengar langkah kaki yang cukup dekat sedang menghampiri ku.

"Hei....Andrian! lebih baik kau pulang ke rumah sana.kita sudah sangat terbantu sekali disini karena mu"

"Eh?Tapi masih ada banyak tugas disini yang belum ku kerjakan semuanya"

"Oleh karena itu ,aku bilang lebih baik kau pulang dan beristirahat saja sana di rumah. kau ini sudah berkerja 3 hari 3 malam disini. jadi mending kau pulang saja ke rumah dan beristirahat. kau sudah cukup membantu kami disini selama 3 hari berturut-turut"

"Tapi pak manager ,aku masih bisa kok membantu lebih lama lagi disini.3 hari itu bukanlah apa-apa bagi ku"

"Ya 3 hari bagi mu itu mungkin tidak apa-apa, tapi bagi ku! aku terlihat seperti menyuruhmu untuk terus berkerja nonstop kepada ku selama 3 hari ini. dan ini bakal gawat bagi ku karena aku adalah manager di sini tau!"

"Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian lebih baik kau pulang saja dan beristirahatlah di rumah! aku tidak ingin sesuatu yang tidak-tidak terjadi disini ,seperti misalnya kaki mu tidak bisa bergerak karena cape ataupun tiba-tiba kau rubuh begitu saja disini.aku tidak mau itu terjadi disini"

"Ya baiklah kalo begitu. tapi biarkan aku menyelesaikan ini terlebih dahulu ya?"

"Terserahlah ,asal jangan terus-menerus memaksakan dirimu disini ,lagian juga pembukaan toko ini masih 3 hari lagi. jadi lebih baik kau cepat pulang dan beristirahat sana"

"Baik terima kasih"

Dan dengan begitu aku pun melanjutkan pekerjaan terakhir ini sampai akhir.tidak ku sangka aku telah bekerja selama 3 hari berturut-turut disini ,pantas saja manager sampai marah begitu padaku.

Ya lagian ini juga gara-gara karena pesan yang dikirm oleh manager kemarin sih ,yang mengatakan bahwa dia membutuhkan bantuan ku di toko barunya secara urgen atau darurat. jadi aku langsung buru-buru ke sini dan membantu toko barunya ini sampai sekarang. Dan lalu kemudian tanpa kusadari sudah 3 hari berlalu begitu saja.

Yah tapi itu sudah tidak penting lagi sih, karena aku ingin buru-buru meyelesaikan pekerjaan terakhir ini dengan cepat sebelum aku kena marah lagi oleh manager nanti. juga alasan kenapa diriku bisa sampai lupa hari begini. itu karena aku terlalu tekun atau bersemangat dalam hal pekerjaan. Aku selalu mempunyai kebiasaan untuk selalu focus pada apapun kalo itu menyangkut hal pekerjaan, bahkan saking focus dan bersemangatnya dalam bekerja.orang-orang disekitar ku sering memanggil diriku ini si maniac pekerjaan.

Tapi yah itu juga tidak salah sih kalo orang-orang menjuluki diriku ini si maniac pekerjaan ,toh omongan mereka ada benarnya juga kok. jadi aku tidak terlalu memikirkan hal itu ataupun marah pada julukan tersebut.

Juga sepertinya ini adalah barang terakhir yang harus ku angkat ke lemari atas disana .barang terakhir ini sepertinya lumayan cukup berat. kalo di lihat-lihat ,bentuknya kotak kerdus besar yang kemungkinan ini berisi minuman-minunam ataupun makanan-makanan stok toko baru ini.

"Baiklah kau adalah barang terakhir disini. jika aku sudah mengangkatmu ke atas lemari itu , pekerjaan ku sudah selesai disini dan aku akan segera pulang untuk beristirahat seperti apa yang dikatakan manager tadi"

Dengan begitu aku langsung mengangkat kotak kardus itu ,dengan kedua tangan ku. kemudian segera ku angkat kardus ini ke atas lemari disana. Juga ngomong-ngomong, kotak kardus ini sudah tidak bisa dibilang lumayan berat lagi. tapi malahan bisa di bilang memang sangat berat sekali! aku tidak mengira beratnya akan seberat ini ,ku pikir beratnya 2-5 kg tapi sepertinya lebih dari itu kayanya. Tapi yah daripada terus memikirkan beratnya yang membuatku terus membebani tubuh ku , lebih baik segera ku taruh saja kotak kardus ini ke atas sana. Baik tinggal angkat terus dan taruh saja di sana.

"1…2…3.... .(Emm)ayolah berjuanglah tubuh ku ini tinggal barang terakhir yang harus kita selesai kan disini. kita hanya perlu mengangkatnya sedikit lagi dan menaruhnya kesana .jadi ayo berjuanglah tubuh. Aaaa…!"

Lalu pada akhinya...

Haa…haa…haa…selesai sudah pekerjaan ku disini.setelah menaruh kardus terakhir tadi ,aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan ku disini. Dan haa…haa… setelah mengangkat kardus berat itu ,membuat tubuh ku saat ini bermandikan keringat ku sendiri. Sepertinya setelah pulang nanti aku akan langsung mandi dulu dirumah sebelum beristirahat nanti. juga sudah waktunya aku berganti pakaian kerja ku ini dengan pakaian biasa ku.

Aku pun langsung berjalan ke ruang ganti ku yang tidak jauh dari tempat ku menaruh kotak kardus tadi disana .juga jarak dari tempat aku menaruh kardus tadi hanya tinggal jalan lurus sebentar dan belok kanan ke ruangan khusus karyawan. Tapi kok rasanya, saat aku berjalan menuju ke ruang ganti ku. terasa cukup melelahkan dan berat saat berjalan yah? Terasa kaki ku seperti kehilangan tenaganya saat berjalan .dan juga entah kenapa penglihatan ku tiba-tiba menjadi buram dan kabur begini, padahal sebelumnya penglihatan ku baik-baik saja. Ah tapi tidak usah ku pikirkan, lebih baik ku paksakan saja diriku ini untuk berjalan ke sana dan segera berganti pakaian.

Dan tapi kemuadian...

"Eh...??!"

Braakkkk!!!!

Tubuh ku mulai berasa seperti berayun-ayun ke sana dan ke mari, lalu kaki ku pun terasa seperti kehilangan tenaga dan keseimbangan tubuh. lalu kemudian tanpa ku sadari, aku mulai terjatuh ke lantai ,dengan wajah ku yang langsung menghadap ke bawah. Di detik berikutnya, kali ini penglihatan ku yang tadi nya kabur dan buram. mulai berubah menjadi gelap disini , dan kemudian perlahan-lahan, kesadaran ku mulai menghilang sedikit demi sedikit. lalu aku mulai merasa tak sadarkan diri disini.

"..."

"...….................….."

Bagian kedua : Pertemuan

"….hmm?...dimana ini..?kenapa aku bisa ada di sini?"

Sambil memegang kepala dengan tangan kanan ku, aku merasa sedikit kebingungan disini. sebab, bagaimana bisa aku berada di sofa ini? kalo tidak salah ingat. Terakhir, aku berada di sekitar ruang ganti karyawan deh. Juga ngomong-ngomong, kalo di lihat-lihat dari sekitar sini. sepertinya ini adalah ruang pak manager .

"Aneh kok bisa yah, aku berada di ruangan ini?"

Aku pun mengelengkan kepala ku ke kanan dan ke kiri sambil tangan kanan ku menggaruk rambut di kepala,yang mengisyaratkan bahwa saat ini aku benar-benar bingung dengan keadaan disini. Juga ngomong-ngomong, tanpa ku sadari aku mendengar sebuah langkah kaki yang sedang berjalan menuju kemari. Suara dari langkah kaki itu cukup terdengar nyaring di telinga, dari langkah kakinya ini ku pikir, mungkin manager yang datang kemari deh.

Dan selang detik kemudian, suara pintu terbuka pun terdengar

Kreeek…..!!

"oh?ternyata kau sudah bangun?"

"Haa…ternyata benar hanya seorang pak manager toh. Kupikir bakal siapa yang datang"

"Hei hei apa-apaan reaksimu itu. apa kau kecewa bukan gadis cantik dan seksi yang datang kemari hah?!"

"Ya kira-kira begitu sih. Aku memang berharap ada gadis cantik dan seksi datang kemari untuk menjengguk ku. Tapi setelah aku melihat manager datang kemari membuat ku menjadi syok dan terkena serangan mental haa…"

"Apa katamu!!"

"Hanya bercanda, tenanglah pak manager jangan emosian begitu"

"Jangan emosi kau bilang?!apa kau ingat yang sudah ku katakana padamu sebelumnya?!"

"Sebelumnya?coba ku ingat-ingat dulu…..hmm kalo tidak salah anda menyuruh ku untuk beristirahat di rumah bukan?"

"Ya itu dia yang ku bicarakan, lalu selanjutnya apa kau ingat juga apa yang terjadi padamu setelahnya?!"

"Tidak ,aku tidak begitu ingat sama sekali. memang apa yang terjadi?"

"Yang terjadi selanjutnya adalah, kau itu jatuh pingsan disekitar ruang ganti karyawan!ada pegawai lain yang melihat mu pingsan disana dan langsung buru-buru mendatangi ku serta memberitahu ku tentang ini!ya ampun sudah kubilang sebelumnya untuk segera pulang saja kerumah, dan langsung beristirahat. tapi kau masih tetap ngotot ingin melanjutkan pekerjaan mu disini!"

"Ah begitu ya, pantas saja aku tidak begitu ingat kenapa aku bisa berakhir disini. Juga maaf telah merepotkan anda pak manager"

"Tidak perlu minta maaf, kau memang sudah sering membuat diriku repot kok. Jadi aku sudah terbiasa dengan ini. juga melihat maniac pekerja seperti mu bisa pingsan begitu, justru yang membuat ku heran. Kupikir kau ini tidak bisa pingsan meski bekerja selama 1 minggu penuh"

"Hah?!apa maksud anda?!apa pak manager pikir, aku ini robot?! Yang tidak perlu makan dan minum hah?!jangan bercanda aku ini masih manusia tau?!"

"Hah?!yang bercanda disini itu kau tau!!mengabaikan apa yang ku katakan padamu dan malah berakhir pingsan begini!"

"A-iya juga,maaf aku terbawa emosi disini"

"Hmm!dasar, kau bilang pada diriku untuk tidak emosian begitu tapi kau sendiri juga ikut emosi. Dan juga tidak usah dibahas lagi. Aku kesini untuk melihat mu, apa kau baik-baik saja atau tidak .dan sepertinya kau sudah baik-baik saja"

"Ya seperti yang manager lihat. kurang lebih kira-kira aku sudah baik-baik saja disini"

"baguslah kalo begitu. Jadi aku bisa menyuruhmu pulang untuk pergi dari sini sekarang"

"Apa?!jadi anda mengusirku dari sini?"

"iya kenapa, tidak terima?!juga pastikan kali ini sebelum kau pulang.periksalah dirimu di klinik atau rumah sakit terdekat disini. Aku tidak mau saat pembukaan toko ini kau pingsan lagi disini!"

"Hmm! iya-iya baiklah. Aku mengerti"

"kau benar-benar mengerti atau tidak?jangan mengabaikan perkataanku lagi kali ini, kau dengar!"

"Baik-baik, aku mengerti semuanya kok"

Setelah mengatakan itu, aku pun langsung segera pergi dari ruang manager.

haa… tidak ku sangka aku benar-benar di omeli oleh manager kali ini, gara-gara masalah tersebut. Ya mungkin itu memang salahku juga sih karena mengabaikan apa yang dia katakana padaku. Juga siapa sangka bahwa aku akan pingsan begitu disana, ini jarang terjadi pada ku sebelumnya, walau aku terus bekerja keras sekalipun. Tapi yah, menurutku apa yang dikatakan manager tadi ada benarnya juga. Mungkin aku memang harus pergi ke klinik atau rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan disana. Aku juga tidak ingin kejadian sebelumnya terulang kembali besok saat pembukaan toko ini.

Dan kemudian aku langsung mengganti pakaian kerja ku dengan baju biasa lalu bergegas pergi dari sini, dan keluar untuk menuju klinik atau rumah sakit terdekat dari sini. Juga sebelum pergi keluar dari toko, aku sudah memesan sebuah taksi lewat ponsel ku ini saat mengganti pakaian tadi. Jadi aku hanya tinggal menunggu taksi itu datang di depan toko dan menaikinya saja tanpa harus menunggu lama di depan.

Lalu seperti yang di perkirakan sebuah taksi dengan warna biru dan sebuah papan nama diatas mobil itu, yang bertulisan 'taksi' berhenti tepat, dimana aku berdiri sekarang ini.

"Silahkan masuk"

"Ah ya, Terima kasih"

Setelah masuk ke taksi, aku pun segera menutup pintu belakang ini dan kemudian tanpa menunggu lama supir taksi itu langsung bersiap untuk berkendaraan. Tapi sebelum taksi ini berjalan, si supir taksi ini menoleh kebelakang dimana aku sedang duduk sekarang. Sepertinya dia sedang menunggu sesuatu dari ku…....dan oh ya aku lupa untuk memberitahu tujuan ku kemana, Bodohnya aku.

"Pak, tolong pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat ya"

"Baik, mengerti"

Kemudian taksi ini pun mulai berjalan menuju ke klinik atau rumah sakit terdekat, dan lalu dengan singkat cerita aku pun sampai pada sebuah rumah sakti yang cukup besar disini. Kalo ku lihat-lihat lagi, rumah sakit ini memang sangatlah besar ya.

Aku memang menyuruh supir taksi itu untuk pergi ke rumah sakit terdekat sih, tapi aku tidak menyangka bahwa supir taksi tadi akan membawa ku ke sini. Kupikir dia akan membawa ku ke rumah sakit biasa atau klinik biasa juga. Eh tidak kusangka supir taksi itu membawa ku ke rumah sakit besar dan ternama ini, tapi yah mungkin lebih baik aku masuk saja lah. Lumayan juga, karena rumah sakit ini cukup komplit dalam mengecek kesehatan.

Lalu selang beberapa saat kemudian aku pun menghampiri resepsionis di dalam

"Permisi, aku ingin melakukan chek up keseheatan pada hari ini. apakah bisa?"

Aku pun menanyakan terlebih dahulu kepada resepsionis didepan, mengingat ini adalah hari minggu jam 3 sore. Jadi aku menanyakannya terlebih dahulu. Siapa tahu dokter di bagian pengecekan kesehatan sedang libur atau sudah melewati jam kerjanya pada saat ini.

Dan tanpa menunggu lama resepsionis tersebut langsung mengecek jadwal kerja dokter yang masih beroperasi di jam segini. resepsionis itu mengecek sebuah buku yang dimulai dari atas ke bawah dan kemudian selang beberapa lama, resepsionis tersebut menutup bukunya kembali dan mulai mentatap ku.

"Pengecekan kesehatan yah?hmm….sepertinya ada dokter yang masih bisa melayani cek kesehatan di jam segini. apa tidak masalah untuk menunggu 15 menit unutk mengkonfirmasi ke dokter tersebut?"

"oh tidak masalah. Aku akan menunggu disini"

"baik kalau begitu akan saya konfirmasi segera"

Lalu sambil menunggu sebentar aku pun duduk di ruang tunggu dekat tempat resepsionis ini. Juga karena mulai sedikit bosan aku pun mulai memainkan ponselku sebentar sambil menunggu resepsionis tadi.

Walau sudah membuka ponsel ku ini, ternyata masih terasa membosankan bagiku menunggu sambil bermain ponsel. Apa mungkin sebaiknya aku jalan-jalan keliling rumah sakit ini sebentar ya?karena rasanya aku bosan Cuma hanya duduk dan bermain ponsel saja.

Hmm...baiklah aku memutuskan untuk jalan-jalan keliling rumah sakit ini sebentar.

Dan dengan begitu aku mulai jalan ke lorong bagian kanan lalu berjalan mengikuti lorong tersebut. Sambil berjalan, aku sesekali mengamati sekeliling ruang atau kamar-kamar yang ada disini.walau aku tahu yang akan ku lihat disini hanyalah kamar dan dekorasi monoton ala rumah sakit. Tapi aku tetap melanjutkan mengelilingi rumah sakit ini.

Lalu Setelah beberapa lama aku berjalan, akhirnya diriku berada di pertengahan lorong antara anak tangga menuju lantai dua dan lorong ruangan yang terus maju ke depan. Sambil masih berdiri dan berhenti sebentar disini, aku sedikit kebingungan arah mana yang akan diriku pilih. Yah walau aku tahu sebenarnya diriku tidak memilik tujuan untuk melakukan ini, tapi tetap saja ini membuat bingung.

Hmm…..terserahlah aku akan pilih anak tangga ini untuk menuju ke lantai 2. Aku tidak tahu ada apa disana tapi aku akan mengikuti pikiran ku saja.

Sambil menaiki anak tangga, aku sesekali melongok ke depan karena rasa penasaran yang ada pada diriku.

Dan kemudian apa yang menantiku di lantai dua adalah lorong yang mengarah ke kanan dan kiri. Tanpa pikir panjang aku langsung berjalan memilih ke arah kanan secara langsung. Tidak seperti di lantai satu tadi, kali ini aku langsung memilih arah ini bukan karena aku ingin ,tapi karena diriku tersadar saat di lantai bawah tadi. Aku berjalan kesini Cuma ingin membuang-buang waktu saja sambil menunggu resepsionis di bawah dan bukan untuk hal lainnya. Jadi terserahlah arah mana saja aku pergi, toh tujuan ku Cuma ingin jalan-jalan sebentar sambil menunggu.

Lalu Karena aku terlalu tenggelam dalam pikiran ku, tanpa sadar aku sudah berjalan lumayan jauh dari tempat awal ku berada yaitu anak tangga tadi. Sambil mengamati ada dimana aku ini,akupun langsung melihat-lihat sekitar lorong ini.

Aku paham apa yang diriku lakukan ini agak aneh, karena biasanya jika kau bingung ada dimana dirimu, pasti kau akan bertanya kepada orang-orang sekitar dan langsung menanyakan ada dimana kau berada. Tapi dalam situasi ku ini…aku tidak tahu ada dimana dan aku tidak tahu juga harus bertanya pada siapa disini. Karena bisa coba kau lihat di lorong ini tidak ada orang sama sekali dari tadi,bahkan kalo dipikir-pikir sejak aku masuk ke rumah sakit ini aku Cuma baru ketemu satu orang saja tadi yaitu resepsionis itu.

Atau jangan-jangan .....tidak-tidak jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku tahu bahwa diriku sehabis pingsan tadi dan aku tahu bahwa aku sedang tidak bermimpi, mengingau atau sebagainya. Dan jika kulihat dan ku sentuh dinding ini, masih terlihat nyata dan sungguhan. Aku yakin pasti keadaan sepi ini hanya karena aku datang sudah terlalu sore, jadi orang-orang atau dokter dan suster disini sudah pulang ataupun istirahat. hmm aku yakin itu alasannya hmm.

*nnnyyyiiiittttt.....

"Bhu"

"Huawaaaa...…!!!"

Karena tiba-tiba di kagetkan dari belakang, aku sontak terjatuh dengan pantat dan kedua tangan jatuh bersamaan.

"sedang apa kau disitu"

"seharusnya aku yang bertanya! Dan juga mengapa mengagetkan ku begitu! Bikin jantungan saja"

"kalo kau jantungan, tinggal panggil saja dokter spesialis ahli jantung kemari dan masalah selesai"

"mana ada begitu. Dipikir dokter spesialis ahli jantung dapat membuat keajaiban?! Haa….ya ampun apa suster disini suka mengagetkan dan melawak begini di rumah sakit ini?"

"salah mu sendiri bertingkah aneh dan mencurigakan dari tadi. Dan lebih penting lagi kau sedang apa disini? sedang menyenguk seseorang disini?"

"ah-iya mungkin"

Aku tidak bisa bilang secara jujur kepada suster ini ,bahwa aku berjalan-jalan seperti begini karena bosan menunggu di lantai satu. Jika suster ini tahu pasti dia akan mengomentari ku saat ini juga

"oh begitu, apa orang di kamar ini yang ingin kau jengguk?karena dari tadi kau mondar-mandir tidak jelas disini"

"hm?oh iya"

Secara spontan dan tanpa berpikir aku langsung mengiyakan pertanyaan suster itu.

Hmm…tunggu dulu kenapa juga aku harus bilang iya tadi,padahal kan aku tinggal bilang saja diriku ingin mengecek kesehetanku saat ini.

"s-suster, sebenarnya aku kesini bukan untu...k..."

"hei Arisha, hari ini ada seseorang yang datang menjengukmu loh"

Tanpa menunggu lama, suster tersebut membuka pintu kamar pasien yang ada di depan ku dan memberitahu orang yang ada didalam kamar bahwa ada seseorang yang datang menyenguk.

Aku belum sempat menyelesaikan kalimat ku tadi tapi pintu kamar ini sudah terbuka lebar di depan mataku, dan seketika itu juga mata ku langsung memandang orang yang sedang bersandar di tempat tidurnya sambil melihat ke arah jendela yang ada di kamar ini. Awalnya dia tidak memperhatikan aku dan suster yang datang kesini tapi setelah mendengar apa yang di katakana suster tadi. Dia langsung melihat ke arah kami berdua, mula-mula dia memandang suster yang datang mendekatinya itu. lalu dia berganti pandangannya ke arah dimana aku berada.

Aku paham kenapa dia memandangi ku disini, dan itu mudah untuk dipahami oleh siapa pun. Sebab orang pasti akan memandangi terus seseorang yang dia tidak kenal. Sebagai contoh besarnya aku, yang mana saat ini berada di dalam kamar milik orang yang tidak aku kenal sama sekali. Dan si pemilik kamar jelas akan terus memandangi ku dan pasti akan berpikir 'siapa dia? Kenapa dia ada disini'.

Begitu sih yang kupikirkan tapi entah kenapa dia Cuma memandangi ku sebentar dan menengok kembali ke arah suster itu. Itu sedikir berbeda dari respon yang aku bayangkan tadi, juga entah kenapa dia Cuma diam saja disana tanpa bertanya padaku kenapa aku datang kemari. Plus masalah yang lebih penting lagi dari pada itu, apa yang akan ku disini? kalo boleh berkata jujur aku sama sekali tidak kenal dengan dia yang bernama arisha ini.

"sedang apa kau bediri disana terus. Cepat kesini katanya ingin datang menjenguk"

"a-iya"

Kalo sudah begini, ya apa boleh buat aku akan pura-pura menjenguk saja disini. Lagi pula aku merasa tidak enak karena melihat suster itu sudah repot-repot melakukan ini semua dan juga aku merasa kasihan dengan si arisha ini.

"kalo begitu aku akan tinggalkan kalian berdua disini. Karena aku sudah melakukan pengecekan aku permisi dulu"

"ya terima kasih"

Setelah mengucapkan kalimat tadi, suster itu pun segera pergi dari kamar ini dan hanya meninggalkan kami berdua disini.

Susana hening terjadi disini setelah di tinggal suster. aku mulai sedikit bingung apa yang mau ku lakukan dan ku katakan kepada si arisha. Seperti yang ku katakana tadi, aku benar-benar tidak mengenal sama sekali arisha maupun keluarga, teman dan lainnya. Tapi di sisi lain jika ku diamkan saja dan kutinggalkan begitu saja, pasti aku akan di cap sebagai orang terburuk. Ya kalo sudah begini apa mau di kata.

"hei arisha, perkenalkan nama ku Andrian. Aku datang kesini sebenarnya tidak sengaja tapi karena sudah terjadi dan aku bertemu denganmu. Aku putuskan untuk menjengukmu"

Dengan senyum ramah aku memperkenalkan diriku kepada arisha

"…"

"apa kamu sudah lama disni?"

"…"

Hmm? Tidak ada respon sama sekali, apa aku langsung dibenci olehnya?

"maaf ya kalo tiba-tiba masuk begitu saja dan sok kenal terhadapmu saat ini. Aku tahu kau tidak suka dan marah kepada ku tapi tenang saja aku akan segera pergi dari sini kok oke"

".."

Masih tidak ada respon atas semua yang ku katakana tadi?

"hai arisha, apa kau mendengarkan ku?"

".."

Bahkan setelah aku menyapa dan melambaikan tangan ku, arisha hanya diam dan memandangi ku saja. Apa dia tidak bisa bicara ya?

Tapi kalo dia tidak bisa bicara, seharusnya dia bisa merespon kepada ku seperti mengangguk atau menggelengkan kepala atau yang lainnya. Dan kalo di amati dengan seksama dari sini pandangan matanya itu terlihat kosong, maksud ku dia seperti tidak memandangi apa-apa di depannya

"kalo sudah begini bagaimana ini? Apa aku pamit dan langsung keluar saja?"

Apa aku pergi saja langsung dari sini ya? Arisha tidak merespon sama sekali dan di sisi lain aku juga khawatir pada diriku sendiri karena takut aku di tuduh melakukan yang tidak-tidak¬. Ya mungkin lebih baiknya aku pergi dari sini saja mungkin.

"hei arisha, maaf nih. aku tahu ini tidak sopan tapi aku akan permisi dulu dari sini ya. karena kau tahu, aku sebenarnya tidak sengaja berkunjung ke sini dan juga aku tidak mau membuat orang salah paham disini. Jadi sekali lagi maaf ya aku permisi dulu"

Walau tahu bakal tidak ada respon tapi aku tetap berbicara dan pamit pergi.

Sebenarnya ada rasa sedikit bersalah sih tapi mau bagaimana lagi, aku tidak mau nanti terjadi apa-apa disini. Dan juga lebih baik aku buru-buru keluar dari ruangan ini segera.

Lalu dengan begitu aku mulai berjalan keluar secara perlahan, sambil masih merasa berat hati untuk meninggalkan arisha disini sendiri. Dengan sesekali aku melihat ke belakang untuk memastikan apakah pilihan ku untuk meninggalkannya disini sendiri adalah keputusan yang benar.

Sambil masih memikirkan itu saat berjalan, tanpa sadar aku sudah berada tepat di depan pintu.

"ya mungkin ini memang sikap yang buruk tapi maaf ya"

Setelah bergumam sendiri, aku hendak membuka pintu di depan ku.

*krekkk…..

"Huawaa…..!"

Saat hendak membuka pintu. tanpa diduga pintu yang awalnya ingin ku buka tiba-tiba terbuka sendiri. Dan kemudian saat pintu itu terbuka lebar aku langsung melihat sesosok orang yang sudah berada tepat di hadapanku. Dan karena sosok itulah aku jadi kaget dengan apa yang ada di depan ku secara tiba-tiba.

"kamu siapa?!"