Setelah beberapa jam menunggu, tiba-tiba Ryuu mendapatkan telepon dari seorang temannya jika mereka sudah selesai menyetubuhi Kaori secara bergiliran. Dengan segera, Ryuu pergi ke bangunan tersebut untuk menyelamatkan Kaori. Ketika tiba di sana seorang diri, ketujuh pemuda tadi sudah tidak ada, hanya terlihat Kaori yang tergeletak di kasur lantai dengan keadaan telanjang. Perempuan itu menangis dengan kencang, dia tidak bisa bergerak karena bagian selangkangannya sangat sakit. Bibir vagina yang sobek dan infeksi kini terasa lebih menyakitkan daripada sebelumnya. Pemerkosaan yang dilakukan tujuh pemuda itu membuat robekan bibir vagina Kaori semakin parah.
Ryuu menghampiri Kaori dan memeluknya dengan erat. Tangisan Kaori semakin bertambah kencang, namun dia merasa lega karena Ryuu datang menyelamatkannya walau terlambat.