Maria menyondongkan kepala dan berbisik ditelinga suaminya, "Kenric, hei.., Kenric Goldman." Bisik Maria.
Lalu, dia menjauh dan berlari. Kenric tersenyum haru dan entah mengapa rasanya seperti kehangatan yang tersirami dari ujung ubun-ubun hingga kaki. Suara itu memanggil namanya dengan kelembutan. Hatinya bergetar sembari dengan aliran hangat yang mengalir ditubuhnya. Dia langsung mengejar wanita yang sedang berlari dan tersenyum kearah arahnya.
Kenric, meraih dan mendekap Maria hingga mereka terguling bebas diatas pasir. Tubuh mereka terhenti dari beberapa kali gulingan dengan posisi tubuh Maria menindih tubuh kekar Kenric. Tanpa disadari kedua tangan Maria seolah melindungi bagian tengkuk kepala Kenric agar tak langsung terbentur dengan permukaan pasir.
Tawa mereka terhenti dan saling menatap lekat. Engahan napas sangat terasa sari keduanya.
"Jangan pernah berhenti memanggil namaku." Ucap Kenric lembut.