"Sini berikan ketiak mu," ucap sikeriting.
Sigendut mengangkat ketiaknya dengan pasrah. Dan, keriting menyelipkan geprekkan bawang merah kedalamnya.
"Ingat, kau tak boleh mengangkat tanganmu." Kata Arkas.
"Iya, kau harus tetap menyilang kedua tanganmu." Lanjut anak perempuan yang lain.
"Aghhh, iya.iya. Kalian bawel sekali." Gerutu gendut sambil manyun.
Sejenak mereka saling lirik dan kembali tertawa. Dan, serentak terdiam saat gemuruh beserta kilat menyambar menggetarkan kamar mereka.
"Haaaah. Apa langit marah pada kita?" Tanya Arkas.
"Akkgghh, Arkas. Pemikiran mu terlalu berlebihan." Jawab sikeriting.
"Benar juga, kata ibu kita tidak boleh berbohong pada siapapun." Lanjut ompong.
Mereka dia dalam pikiran masing-masing. Yang dikatakan ompong adalah kebenaran yang selalu diajarkan.
"Hm, tapi saat ini berbeda. Kita kan sedang berbohong untuk kebaikkan." Kata anak yang lain.
Mata mereka melirik anak laki yang tak memilik rambut.
