Rangga menggeleng menghadapi kelakar Sonny.
"Jangan buat aku malu, Son! Mila terlalu berhati lembut. Jadi kupikir, dia akan ketakutan bila kamu menyerangnya lebih dulu!"
Sonny mengangkat kedua tangannya.
"Baik. Aku menyerah. Dan aku tidak akan memaksamu! Aku hanya penasaran akan sampai kapan kamu curi pandang terus ke arahnya. Kemudian, kamu pikir suatu saat dia tidak akan tahu?"
Rangga menunduk. Dia tak berpikir sampai sejauh itu. Namun sudah beberapa kali Rangga mengajak Mila mengobrol saat mereka tak sengaja berpapasan.
"Kita sering bertemu tanpa sengaja. Padahal kelas kita ujung dan ujung."
Mila selalu ramah menyapa Rangga. Begitu pula dengan Rangga yang sengaja mencuri perhatian darinya. Beberapa kali sering melewati kelas Mila dan pura-pura tak sengaja berpapasan dengannya.
Rangga agaknya malu mengakui kebetulan yang dia buat-buat.
"Kamu... ingin pergi ke kantin?"
Mila menggeleng.
"Aku harus menyerahkan tugasku lebih dulu ke ruang guru. Baru kemudian pergi ke kantin."