Bab ini akan bercerita tentang bagaimana awal pertemuan Rangga dan Mila.
Saat itu hujan turun rintik-rintik. Seorang gadis berusia 14 tahun. Mengenakan sepatu hitam, ransel berwarna pink dan cardigan abu-abu. Gadis muda ini tanpa bingung apakah dia harus menerjang gerimis untuk sampai ke halte bus terdekat.
Atau tetap menunggu supirnya memberi kabar akan menjemputnya atau tidak. Lantaran pagi ini, ibunya sempat berpesan bila dia akan punya meeting penting siang ini. Jadi kemungkinan Rahmat, supir mereka, tak bisa menjemputnya.
Tapi segalanya masih belum bisa dipastikan. Karena sang ibu belum tahu apakah meetingnya akan selesai lebih cepat atau malah terlambat.
Mila yang tahu bila kali ini dia harus pulang sendiri pun. Hanya bisa mematut sepatunya di atas lantai berwarna denim yang dia pijak. Sambil memandang jauh ke guyuran hujan sedang siang ini, yang sudah mulai mereda setelah hampir satu jam membasahi jalanan.