"Kak Sonny! Memang kakak tak punya pekerjaan lain? Kakak tidak jadi panitia menggantikan Kak Robert? Atau apa kakak tidak bertanding hari ini?"
Anggun bermaksud mengusir Sonny. Bagaimana tidak.
Mereka berempat. Anggun, Badai, Rangga dan Sonny. Mereka duduk berjejer. Dimana Anggun duduk di tengah-tengah Sonny dan Badai. Sementara Rangga justru duduk di samping Badai. Padahal Anggun ingin sekali duduk bersebelahan dengan Rangga.
Dia juga mencolek pinggang Badai.
"Dai! Apa kamu tak bisa pinggir sedikit? Kenapa kamu harus jadi penghalang? Kenapa juga kalian duduk di bangku cadangan?"
Sonny melipat tangan dan kakinya.
"Pertandingan kakak diundur. Jadwalnya berubah karena wasitnya berhalangan hadir."
Anggun hanya bisa terpaksa mengulum bibirnya. Pahit.
Badai menggerutu.
"Kenapa permainannya begitu payah? Jika dia tak bisa bertanding. Bukankah lebih baik dia tak usah pilih basket sebagai acuannya?"