"Biarkan saja! Masih ada waktu 6 menit. Anggun masih ingin di sini. Lagipula, kakak belum selesai bicara 'kan?" Anggun menatap lurus Rangga. Rangga tiba-tiba menjadi enggan.
"Tapi, Gun. Jika kamu sibuk dan ingin siap-siap. Kamu pergi saja duluan."
Anggun masih menempelkan dasar sepatunya di landasan awalnya.
"Gun..."
'Ya, kak."
"Temanmu menuju kemari."
Winda memukul bokong Anggun.
"Kenapa kamu masih di sini? Aku jelas-jelas sudah manggil kamu berkali-kali!"
Anggun jengkel saat ada yang merusak kesenangannya.
"Kak Rangga, sibuk tidak?"
Winda melotot saat melihat Anggun mengacuhkannya dengan sempurna.
Rangga menjawab pertanyaan itu meski risih melihat ekspresi terusik Winda.
"Tidak juga, Gun. Sekarang ini sedang jam istirahat kakak. Tugasnya kakak rolling sebentar dengan panitia lain."
Anggun menepuk tangannya, tanda puas.
"Kalau begitu, sangat bagus!"
"Kakak nonton pertandingan Anggun, ya! Jadi cheerleader atau penyemangat dalam kebisuan juga tak masalah."