"Dai, maafkan kami. Kami tak sengaja melempar bola ke arahmu. Lalu, Bu Aini sudah memeriksa benjol di belakang kepalamu. Dan bilang kalau lukanya memang cukup serius. Tapi tidak parah. Hanya dalam beberapa hari lukanya akan sembuh." Dua orang pria tampak merasa bersalah dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh.
Anggun perlahan menyentuh benjol besar yang menciptakan gundukan tebal di belakang kepalanya.
"Aku paham. Kalau begitu, bisa kalian tinggalkan kami berdua? Aku perlu bicara dengan Anggun. Dan aku ingin kalian semua kembali."
Tiga pria itu mengangguk. Mereka keluar dari UKS. Dan mereka beruntung UKS kembali kosong. Tapi, karena takut kejadian sama akan terulang kembali. Anggun memeriksa keadaan di sekitar ruangan.
Membuka beberapa tirai setelah berdiri. Dan menerima tatapan khawatir dari Badai.
"Gun, apa yang kamu cari?" tanya Badai.
"Narina. Atau siapapun. Aku berharap tak ada seorangpun menguping kita seperti hari itu!"