"Gun, ini adalah hasil dari voting! Kamu sendiri juga sudah memilih 'kan? Dan suara terbanyak adalah kalian berdua."
Anggun masih saja terus coba memikirkan alibi yang kuat.
"Ya. Aku paham, Lun. Sangat paham. Tapi, masalahnya. Badai sudah dapat izin dari guru kalau dia tak akan ikut pertandingan apapun."
Anggun menyenggol lengan Badai.
"Benar 'kan, Dai? Kamu tak bisa ikut. Karena tanganmu terluka."
Badai mengernyit hebat.
Darimana alasan konyol itu muncul? Dan kalaupun Anggun mau mengarang cerita. Bukankah dia lebih baik sudah memberitahu Badai lebih dulu? Atau menunjukan visualnya?
Semua pasang mata tertuju pada Badai. Mereka menantikan jawaban darinya.
"Dai, kamu terluka? Sejak kapan?"
Tak seorang pun dari mereka menemukan luka di tangan kanan atau kiri Badai. Jadi, luka seperti apa yang Anggun maksud?!
Anggun mendorong pundak Badai. Dan coba bersikal netral.