Jam pulang sekolah seharusnya, menjadi moment santai semua orang. Tapi ketika Badai melihat seorang gadis mendekatinya sambil membawa sepucuk surat. Dia menghentikan semua aktivitasnya menyimpan buku-bukunya ke dalam tas.
"Stefanie. Apa yang dia lakukan sekarang?"
"Hei, dia berjalan ke arah Badai dengan maksud tertentu. Jangan bilang dia mau..."
Suara gugup terdengar di hadapan Badai.
"Dai. Aku tahu ini terlalu mendadak. Tapi aku sudah menulis semua perasaanku di dalam surat ini. Karena aku terlalu malu untuk menyampaikannya secara langsung. Bahwa sebetulnya. Bahkan jauh sebelum kamu berubah. Aku sudah sering memperhatikanmu."
Semua murid sontak berbelok. Menonton keduanya dan menantikan reaksi Badai.
"Su.. surat ini kutulis dengan sungguh-sungguh. Jadi, mau 'kan kamu membacanya dengan hati-hati?" tanya gadis pemalu itu dengan gugup.
Semua murid ricuh. Mereka tampaknya menghubungkan kemarahan Anggun dan Badai dengan aksi ini.