"Pergilah jika kamu sudah selesai berkhotbah! Ini tak ada urusannya denganmu. Jadi, urus saja urusanmu sendiri!"
Anggun sama sekali tak beranjak.
Dia mengeluarkan nametag-nya dengan bangga. Meski awalnya pernah menolak tawaran Rangga berulang kali untuk masuk ke OSIS.
"Aku sedang menjabat sebagai wakil OSIS Pelita Bumiraya untuk sementara. Aku adalah orang yang cukup punya andil untuk mengurus masalah OSIS dan perilaku menyimpang kalian di sekolah ini. Jadi, tak seorangpun bisa menghalangiku untuk menilai apa yang kulihat adalah salah. Dan segera melaporkannya!"
Wajah Wulan berubah merah. Dia memang terlihat lebih tomboy daripada Nadia. Rambut kuncir satunya bahkan berkibas-kibas bebas ketika dia bergerak dan agak emosi.
"Gun, jangan mentang-mentang kamu sudah menjadi wakil OSIS. Kamu jadi semena-mena. Ingat, ini urusan kami. Jadi biarkan kami yang menyelesaikannya!"
Anggun mendengus.