Badai memasang wajah tak puas. Dia merasa dirugikan. Dia kemudian mendorong bukunya ke depan. Menjulurkannya ke hadapan Anggun.
"Nih! Lihat sendiri hasilnya. Dan pujilah aku!"
Anggun sumringah. Dia mengambil buku tugas yang Badai berikan. Badai ternyata mengerjakannya dengan sangat rapi dan sempurna.
"Wah! Ini catatan yang sangat keren! Kamu ternyata berbakat dalam hal membuat susunan acara secara terperinci berdasarkan skema yang Kak Rangga inginkan! Poster juga sudah berhasil dibuat. Aku tinggal menunggu persetujuan dari Kak Rangga dan anggota OSIS yang lain!"
Anggun kini jadi bersemangat. Sedangkan Badai mengurungkan niatnya untuk berkeluh kesah. Lambat laun senyumnya bahkan menggembang karena bangga. Tanpa sadar Badai jadi ikut senang jika Anggun senang.
"Jangan hanya lihat gaya tulisanku saja. Tapi lihat juga rinciannya. Lalu, koreksi sendiri jika ada yang salah! Aku tak mau memperbaiki apapun lagi!"