Chapter 50 - 050 Bohong

Badai sontak membulatkan mata.

Dia terkejut mendengar pertanyaan itu. Tapi tenggorokannya tiba-tiba saja kering. Hingga reflek terbatuk.

"K-kakak! Apa yang kakak bicarakan? Apakah tidak ada pertanyaan lain yang lebih bermutu?"

Sonny menyerahkan air minum untuk adiknya.

"Kakak hanya ingin memastikannya. Bahwa kamu tak berbohong soal itu. Dan mendapatkan jawaban yang jujur darimu."

Badai merasa kepalanya berdenyut hebat. Dia sudah duduk dengan gugup di atas tempat tidur Anggun. Karena takut sikapnya terlihat aneh. Tuduhan Sonny malah mengguncang akal sehatnya. Dan itu semua karena Anggun. Karena Bu Hera dan orang tua Anggun juga. Semua ini jadi bertambah parah. Sampai-sampai ayahnya marah dan menamparnya.

Bayangan tamparan itu masih terngiang-ngiang di kepala Badai.

Sonny mengernyit.

"Napa, Gun? Masih tidak enak badan?"

Badai buru-buru menggeleng.

Jika dia tak dibangunkan sampai sesiang ini. Apa ini artinya Anggun berhasil mendapatkan izin absen dari orangtuanya?

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS