Chapter 89 - Si Centil

Kania menganggukkan kepalanya. "Aku udah pesanin makanan kesukaan, Om."

Genta menganggukkan kepalanya. benar saja tidak lama makanan pesanan Kania untuk Genta datang. Pria itu menerimanya dengan bersemangat. Kania hanya tersenyum tipis dengan aksi laki-laki itu. kadang kala Genta masih bayi besar walaupun empat puluh dua tahun. Tentu saja hanya Kania yang bisa melihat hal itu.

"Om, sebenarnya aku enggak masalah kalau kita melakukannya di luar pernikahan." Perkataan Kania membuat Genta tersedak. "Tapi aku enggak mau uang saku dari Om karena kita belum menikah. Lebih tepatnya enggak mau menerimanya. Maksud aku, Om kalau mau aku enggak perlu takut. Bilang aja."

Genta mengambil air minum. "Kamu dapat pemikiran gila itu dari mana?" tanya Genta.

Kania memutar bola matanya. "Aku enggak gila, Om. Aku hanya bilang yang sebenarnya. Teman aku udah banyak yang memiliki pengalaman yang seperti itu. lagipula jaman sekarang hubungan kayak gitu udah biasa. Aku juga tahu kalau Om enggak tahanan."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS