"Halo pak Genta!" semuanya menunduk menyapa selain Rosa. Perempuan itu mengerutkan keningnya menduga laki-laki yang tersenyum tipis dengan tatapan dingin mengintimidasi kalau laki-laki itu Gentala Hirawan yang dimaksud sebelumnya. Laki-laki yang memasukkan ke perusahaan.
"Sorry enggak bisa gabung. Sialan satu ini lagi ribet ngurus pesta pernikahan."
Mereka semua terkejut dengan mata yang terbelalak. Tapi Tara segera menggelengkan kepalanya seolah mengerti maksud bawahannya. "Bukan dia! Adik bungsunya yang akan menikah."
"ooh!!" ucap mereka kompak dengan sedikit kekecewaan seolah tidak terkejut lagi. Genta tampak gelisah karena laki-laki itu sedang sibuk. "Oke! Cabut ya!" ujar Tara meninggalkan beberapa lembar uang untuk tagihan Bill mereka nantinya.
"makasi pak!" ujar mereka tersenyum cerah dengan wajah yang ceria. Dua orang itu meninggalkan meja tapi auranya masih menguat di benak Rosa. Perempuan itu baru saja terjatuh dalam pesona Tara Aditya.