"Biar kuingatkan lagi, Mas. Aku mengatakan aku ingin panjat tebing. Lantas kamu juga ingin mencobanya. Kenapa kamu tidak bertanya kepadaku mengenai jalan lainnya untuk turun dari tebing ini? Setidaknya kamu bisa melihatnya dengan jelas. Ada papan petunjuk jalan dibawah."
Tara hanya mengeluarkan umpatannya. Dia menolak untuk mengakui kesalahannya itu. baginya tetap Rosa yang salah. Tetap Rosa yang sudah menipunya dengan wajah manisnya. Perempuan itu menarik nafasnya menatap kepergian suaminya dengan marah yang menggebu-gebu itu.
"Harusnya aku sadar bahwa dari awal aku tidak boleh lengah pada rubah licik seperti kamu!" Tara menuding isterinya yang membuat Rosa hanya bisa menarik nafasnya.
***