"Tidak kamu masih muda. Siapa tahu ada efek samping nantinya." Tara menggelengkan kepalanya.
"Trus mas yang pake?!"
Tara berhenti sebentar. "Saya enggak yakin ada yang ampuh untuk pria selain vasektomi."
Rosa sekarang duduk menatap Tara. "Jangan Mas! siapa tahu nanti Mas berubah pikiran."
Tara tersenyum tipis. "Di usia setua ini saya masih memiliki anak? Saya bahkan sudah punya cucu Rosa. Tapi kalau kamu …"
"Trus?" Rosa memotong ucapan Tara. "Mas enggak akan nyentuh aku gitu?"
Tara berdehem. Ayah dari Kania itu mengalihkan pandangan dari isteri barunya. Melihat reaksi Tara, Rosa hanya menarik nafasnya kemudian menghembuskannya secara perlahan. "Aku mengerti."
"Maaf!" bisik Tara.