Tara meregangkan sedikit ototnya seperti biasanya ketika jam kerjanya berakhir. Laki-laki itu merapikan barang-barangnya di atas meja kemudian bersiul-siul kecil. "Rosa, jangan lupa besok susun agenda rapat pak William. Katakan kepada Rian kalau saya butuh follow-up segera tentang pegawai magang sebulan yang lalu. Jangan lupa pastikan laporan dari tim development harus sampai di meja saya besok pagi."
Rosa menganggukkan kepalanya sambil mengikuti langkah Tara. Bahkan sampai laki-laki itu menuju mobilnya. tadinya Tara mengerutkan keningnya namun laki-laki itu tercenung selama beberapa saat. "Apa sudah lima hari saya sama Dita?" tanyanya.
Rosa memainkan jemarinya. "Bapak bisa lupakan soal pembagian hari itu kalau sudah ada janji dengan ibu Dita." Rosa berusaha mengerti posisinya sebagai kedua juga sebagai perempuan yang hanya dilindungi, bukan sebagai orang yang dicintai.