Rosa menganggukkan kepalanya. "Saya yakin pak!" ujarnya. Tara menganggukkan kepalanya mendengar perkataan isteri mudanya itu.
"Ya sudah kalau itu yang kamu mau!"
***
"Embul! Papa pulang!" suara cempreng Genta merusak suasana tenang di kediaman tuan James. "Halo kek!" Genta menyapa kakek Kania itu merasa bersalah sudah membuat keributan di rumah pria tua yang masih tampak bugar di usia tujuh puluh tahunan itu.
"James!" ujar James meralat Genta harus memanggilnya dengan sebutan apa. mungkin dia merasa aneh pria 'sematang' Genta memanggilnya dengan sebutan kakek.
"Om!" Kania berlari kecil menghampiri suaminya tersebut melakukan pelukan berputar membuat Genta tertawa kecil menyambutnya. "Aku pikir Om enggak pulang."
"Bukan hanya saya tapi papa kamu juga!" dibalik punggung Genta, Tara masuk rumah.
Kania menaikkan alisnya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. "Wait, ini maksudnya memang sengaja terlambat buat besok apa gimana?"
