Genta menarik nafasnya untuk kedua kalinya kemudian menghembuskannya. "Ya deh. Saya salah. Harusnya saya bilang dulu sama kamu kalau saya pergi ke luar kota bersama Claudia biar kamu bisa siap-siap." Selalu Genta yang mengalah pada akhirnya.
"Om, udah balik dari acara kemarin?" Kania mengalihkan topiknya sementara. Tidak ingin berlarut-larut membahas pertengkaran yang itu-itu aja. Karena yang Kania lihat background Genta sangat familiar di matanya. Pria itu menganggukkan kepalanya.
"Udah! Saya enggak lama. Cuma sehari." Genta merebahkan dirinya pada sandaran kursi di rumah Kania.
"Nyet! Gue sama Dita mau keluar? Lo mau ikut apa enggak?!" mertuanya menyembulkan kepalanya mengganggu Genta yang sedang berkomunikasi dengan isterinya.
"Ogah!" Genta segera menolak mentah-mentah.