Chapter 260 - terkilir

Pria itu baik sekali. Seandainya Claudia tidak mengkhianatinya, dia pasti akan hidup bahagia dengan cara sederhana bersama Angin sampai detik ini.

"Lo jangan membuat Claudia naik darah seperti itu!" Hanna berkata protes pada Angin sambil menerima helm yang disodorkan pria itu padanya.

"Gue tidak membuatnya naik darah. Hanya mencoba bernegosiasi dengan calon kakak ipar, mungkin dia memang bisa meluluhkan hati adiknya." Mengedip pada Hanna yang mendapatkan delikan matanya pada pria itu.

"Apa Gue perlu membatalkan saja tawaran pertemanan kita huh? Lo malah mengartikan untuk hal lebih terus-terusan." Hanna menggerutu menatap Angin dengan tatapan sedikit permusuhan.

Gantian, sekarang Angin yang berdecak. "Lo pandai sekali dalam hal mengancam tuan puteri." Tidak lupa menurunkan kaca helm Hanna. Tapi perempuan itu kembali menaikkannya agar dia bisa nyaman mengajukan protesannya pada Abi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS