"Aku siap dengan hukumanku." Wanita itu menengadahkan tangannya. Ia memasrahkan dirinya dihadapan Raja.
Laki-laki itu tadinya ingin melakukan kekerasan pada Nike namun melihat kepasrahan wanita itu membuat Raja memukul tembok dengan keras pada akhirnya. Mata Nike yang jengah dan muak menampar Raja. Bukan itu yang Raja harapkan dari hubungan mereka.
"Apa aku masih kurang hingga kau perlu dengan laki-laki lain?"
Nike diam saja menyaksikan laki-laki yang sedang diliputi kemarahan itu tanpa ada niatan untuk membantah sama sekali. Raja membungkam mulutnya memberikan lumatan-lumatan yang penuh tuntutan. Raja benar-benar frustasi dengan hal tersebut.
"Kau membuatku kecewa, sayang."
"Aku tidak peduli!" hanya itu desisan Nike dengan semua kebungkamannya perihal apa yang sebenarnya dia lakukan. "Tidak pernah ada pernah ada perjanjian bahwa aku harus setia padamu." Satu bulir bening dari mata Nike mengalir.