Privat berdua dan of course sesuai dalam pikiran lo. Tapi untuk yang kedua kasih tahu seminggu minimal ya agar Gue bisa siap siap.."
Tara hanya tertawa menarik wanitanya itu untuk berada dalam pelukannya. "Seperti ini?" Tanya laki laki itu. Ia menganggukkan kepalanya membiat Tara tertawa kecil. Memeluk wanita itu teramat erat pertanda takut kehilangan.
"Sekarang lo tidurlah... Gue kasih kemewahan yang lain.." Tara tertawa menurut saja membiarkan sang wanita bekerja sesukanya. Dalam hatinya dia benar benar bersyukur Tuhan mengirimkan wanita itu untuknya.
***
Tara terusik dari tidur lelapnya ketika ada sesuatu yang menginvansi area perutnya. "Lo ngapain Dit?" Menatap bingung pada isterinya yang tengah menyuruk dibalik kaos Tara.