Kania membelalakkan matanya. Dia tidak sengaja menyebut Lastri sebagai mertuanya. Itu terjadi di masa depan. "ah, maaf, maksudku ehm … dulu aku menyebutnya mertua tapi sekarang aku tidak tepat mengatakannya sebagai mertua." Kania berdecak sendiri karena terlanjur keceplosan. "mas Raja entah bagaimana aku menjelaskannya … tapi itu sedikit …"
"aku mengerti. tidak perlu mengatakannya. Aku juga sudah menikah seperti yang aku sebutkan sebelumnya. Tapi tidak semua pernikahan bisa bahagia. Tidak semua pasangan yang hidup dengan kita bisa kita cintai sebagaimana mestinya." Raja berujar.
Kania tersenyum. "terima kasih sudah mengerti, Mas." kania bersyukur Raja tidak memaksanya berbicara, mengatakan hal yang konyol mungkin bagi sebagian orang. Kania saja sampai sekarang tidak bisa menjelaskannya secara ilmiah.
