Kania tersenyum kecil. "Mbak Dita baik kok! Asyik banget. Enggak ribet!" Kania mengedip kecil pada Dita. Kania memperbaiki sedikit posisi duduknya. Kalau dia tahu dia akan pergi ke tempat seperti itu, dia tidak akan pakai gaun malam ini. Untungnya Genta sigap memberikan jaketnya pada Kania agar perempuan bisa menutupi kakinya dengan nyaman.
"Wess, apa nih?" Jordan menelisik dengan cepat tindakan Genta.
"Apa?" Genta pura-pura tolol.
"Pantasan kita diblok semua! Mainnya sudah sama yang lebih dekat!" Jaya ikutan mendesah mencibir.
"ssstt!" Genta menyuruh temannya itu diam dengan cara menempeleng kepala mereka satu-satu. Saat itu mie pesanan mereka datang, Genta sigap memberikannya pada Kania baru pada yang lainnya.
"Sial-sial! Yang paling dingin yang menjadi paling parah!" Jaya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Genta yang menjadi bucin untuk kali pertamanya.