"Kita coba dulu!" Dita menarik tangan Kania dengan mudahnya sementara perempuan itu ragu-ragu. Kania bahkan masih berdiri selama beberapa saat ketika mereka sudah sampai di kantor pencatatan sipil itu.
Dita menarik tangan Kania. "Udah ayuk!" ajak perempuan itu.
"Selamat siang ibu, ada yang bisa kami bantu?" petugas berkata ramah pada mereka.
"Iya Pak. Ini adik saya kemarin itu kecopetan. Jadi semua surat-suratnya seperti ktp dan lain-lainnya hilang. Apa bisa dibuat identitas baru, Pak?" Dita dengan gaya beraninya berkata. Terlihat sekali bahwa kejadian tersebut sungguhan terjadi. "Ini saya bawa surat kehilangan dari kepolisian." Dita menyerahkan sebuah kertas pada petugas. Kania cukup terkejut darimana Dita mendapatkannya dan bagaimana cara perempuan itu bisa mendapatkan hal tersebut.