Siapa sangka Kania termasuk ke dalam kriteria menantu idaman Lastri. Padahal mereka baru satu kali itu bertemu dalam benak Lastri. Dibandingkan dengan keterkejutan Lastri di masa depan. Masa yang Kania lalui ini jauh lebih baik. mungkin di mata Lastri umur Kania terlihat tidak berbeda jauh dari Genta.
Ah, semua yang ada di semesta ini memang berdasarkan yang terlihat.
"Sini lo!" Genta menarik tangan Kania disela-sela acara menggiring perempuan itu ke lorong menjauh dari keramaian yang ada.
"mas, mau ngapain bawa aku ke kamar Mas?" Kania tersenyum kecil pada Genta.
"siapa yang mau bawa kamu ke kamar saya hah?" Genta menggeram marah pada perempuan itu seperti biasanya. Sepertinya kalau ia bisa melumat Kania hidup-hidup sudah dilakukannya dari lama.