"Apa?" pria dihadapannya menatap Kania dengan tatapan tidak percaya. Tidak lupa dengan volume suara yang sangat tinggi. Benar dugaan Kania. Bosnya itu akan naik pitam mendengar perkataannya. "Saya tidak salah dengarkan? Kamu ijin setengah hari? Kania, kamu tidak sadar diri ya?"
"Kalau bapak tidak mengijinkan juga tidak apa-apa." Kania berbalik melangkahkan kakinya.
"Kania!" pria itu membalikkan badannya lagi. "Saya belum selesai berbicara!" Karman menghardiknya membua Kania segera berbalik. Pria itu memainkan bibirnya mempertimbangkan. "Baik, kamu saya ijinkan. Bukan karena saya sedang baik. tapi karena kamu bukan karyawan tetap saya. Jadi saya belum punya hak untuk mengekang kamu dalam jam kerja yang panjang. Kamu boleh ijin untuk hari ini. Tapi kalau besok kamu lakukan lagi, kamu enggak usah datang lagi kesini. Masa percobaan kamu gagal."