"Aku akan senang kalau diajak seperti ini mungkin." Dita tertawa lagi. Dia tidak tahu kenapa Tara tidak memperkenalkannya pada Kania. Mungkin pria itu terlalu memanjakan Kania dengan memberikan kemewahan. Bisa saja Tara lupa yang sederhana bisa menerbitkan tawa.
"sayang banget sih lo enggak pernah dapatin pengalaman ini sebelumnya. Pokoknya pecel lele ini yang terenak yang pernah ada." Dita promosi pada Kania dengan cara paling menggiurkan serta dengan wajahnya yang total sekali.
"Mending biarin Kania mencoba pengalaman itu sendiri!" Tara merangkul isterinya –lebih tepatnya setengah menyeret Dita- masuk ke dalam karena perut pria itu benar-benar sudah kelaparan. Bayangkan saja, dia bekerja seharian sengaja menunda makan malamnya demi mendapatkan momen seperti ini.