Langkah Tara terhenti ketika dia masuk ke dalam rumah. "Oh! Akhirnya kamu pulang." Sulitnya hidup tanpa ponsel. Kania baru paham itu. sangat sulit mengabarkan pada Tara bahwa Kania sudah ditemukan.
Dua jam sebelumnya, Kania yang sudah frustasi dengan ide yang memikirkan kemana dia harus kembali pulang akhirnya mendudukkan dirinya di trotoar. Perempuan itu menekuk lututnya. Bahu Kania bergetar sambil menangis. Seumur hidup ini hari terberat yang Kania lalui. Dia tidak pernah merasakan seperti itu sebelumnya. Dia sudah frustasi memikirkan jalan yang ditempuhnya sedari tadi. Berputar-putar tanpa Kania tahu di mana. dia benar-benar tidak ingat sama sekali.
"Woi!" seseorang menyorakinya membuat Kania mendongak ke arah sumber suara. Kania menyipit. Semakin lama sosok itu mendekat, Kania baru tahu bahwa sosok tersebut adalah Genta. Dia langsung berlari memeluk pria itu dengan erat.
"Om!" ujarnya.