"Maaf ya sayang, pria tua ini membuat kamu kelelahan."
Kania menggeliat kecil dengan sentuhan Genta membuat pria itu menarik tangannya. Tapi Kania malah menangkap tangan Genta. "Mikaela," gumamnya menyebutkan sebuah nama yang membuat Genta mengerutkan keningnya.
"Siapa Mikaela sayang? Apa dia malaikat dalam tidur kamu?" senyum Genta memandangi wajah Kania dalam waktu yang lama. Entah berapa jam Genta melakukannya sampai Kania benar-benar menggeliat lagi dan membuka matanya.
"Ouh, jam berapa sekarang Om?" tanya Kania sambill mengusap matanya.
"Kalau kamu masih mau tidur lagi enggak apa-apa. kita bisa pergi di malam hari aja. aku udah browsing dan ternyata banyak tempat malam. Ada bar dan beberapa hal lainnya."
Kania menggeliat kecil. Ia melihat tangan Genta yang genggamnya. "Berapa lama aku menggenggam ini?" tanya Kania lagi.
Genta menggelengkan kepalanya. "Tidak tahu," ujar Genta dengan sedikit senyuman. Kania melihat pada makanan yang dibuat Genta.
