"bunda Selalu cemburu ketika melihat Ayah dengan Bunda kamu." masih dengan bayangan Rara.
Amanda kesal bukan main tiap kali Rara menyebut nama Roy seperti itu, seolah ingin menunjukan kepada Amanda jik mereka cukup dekat.
"Iya, aku tahu, situasinya udah beda. Sekarang tempat ini sudah menjadi milik aku," ucap Amanda mencoba menjelaskan.
"Udah, Da, mendingan kamu duduk sama aku aja, kursi dekat aku kosong, kok," bujuk Edo.
"Aku nggak bisa duduk di belakang, kalian, kan, tahu kalau aku rabun jauh."
Ucapan Rara membuat Roy dan yang lainnya teringat jika gadis itu rabun jauh, iti sebabnya dia duduk di depan.
"Gimana kalau kamu aja yang pindah ke belakang di samping Edo. Lagian dari dulu tempat aku di sini dan aku nggak suka ada orang yang tempatin punya aku," saran Rara pada Amanda.
"Ra, " tegur Roy agak kesal karen Rara menyuruh pacarnya pindah. Meski ini memang tempat Rara, tapi setidaknya hargai Amanda.
"Roy," lirih Rara.