"Dan Ayah selalu ada buat Bunda pada waktu itu, saat Bunda sedang terluka dan sakit hati dan Bunda mencari kebenaran yang sebenarnya.
Erika masih setia mendengarkan kalimat dan masalalu yang Amanda ceritakan.
"Tapi aku takut gimana kalau Mama omongin hal yang bikin aku sakit hati," lirih Amanda.
"Justru sekarang adalah waktu yang tepat buat kamu memperbaiki semuanya sayang. Kamu perlu dengar dulu alasan mama kamu yang selama ini benci sama kamu. Lebih baik sekarang kamu masuk, kalau perlu aku temani kamu masuk mau?"
Amanda menggelangkan kepalanya."kamu pulang aja, aku mau selesaikan ini sama keluarga aku sendiri dan makasih udah antar aku." Amanda merasa tak perlu membawa sang kekasih dalam masalah keluarganya ini, biarkan ini masalah pribadinya.
Roy memaklumi permintaan Amanda. "Kamu nggak masalah, kan? Kalau terjadi sesuatu gimana? Aku nggak mau kalau adik dan mam kamu itu sakiti kamu."