"Kamu hebat, aku salut dengan kamu, dulu kamu seseorang yang begitu manja, sedari kecil kamu manja, sampai menjadi seorang istri pun, kamu sangat manja sekali. Aku tidak pernah menyngka kalau akhirnya kamu akan sekuat ini, ternyata malah aku yang lemah dan tak berdaya." Kata Roy menatap Amanda.
"Terus sekarang kamu masih sendiri?" Lanjut Roy.
"Maksud kamu?!" Ucap Amanda.
"Apakah kamu sudah ada pendamping saat ini?" Tanya Roy.
"Aku tidak memikirkan akan hal itu, aku tidak ingin terburu-buru dengan meneriama cinta lagi. Bukan tidak ada, tapi ada. di Amarika ada yang ingin serius dengan aku, namun aku tidak menerimanya, bagiku cinta seorang lelaki saat ini tidaklah penting.
Yang terpenting bagiku adalah cinta Erika dan Bunda, cinta pernah aku rasakan dari kamu, dan aku tidak ingin cinta itu karena aku takut berakhir dengan menyakitkan lagi." Lirih Amanda.