Meskipun tidak ia ingat-ingat namun kenangan pahit itu masih saja ia rasakan Namun Amanda mencoba untuk tidal larut dalam penderitaannya. Kini Amanda lebih fokus dengan hidup sendirinya, meskipum tak lagi ada yang menemani kesendiriannya seseorang yang berharga baginya, namun Amanda tidak meresahkannya. Amanda tetap menikmati hidupnya kini.
"Bun, aku dan Erika langsung ke rumah Papa, Bunda benar enggak Ikut?" Tanya Amanda.
"Iya, kaliana pergi saja, biar Bunda nunggu kamu di rumah dan Bunda juga mau beresin barang-barang yang masih berantakan." Jawab Diana.
"Rumahnya sejuk, Bun, aku suka sekali.
Pemandangannya juga," ucap Erika melihat sekeliling rumah barunya tersebut.
"Iya, bunda sengaja pilih rumah yang suasannya sejuk ini, karena kalau Bunda lagi kesal jadi ada nemani angin sepoi-sepoi." Tersenyum Amanda menatap Erika.