"Maafkan aku, tapi aku tidak bisa menahan semua keinginanku ini, aku mencintai Imel apalagi dengan Cantika anakku, dia sangat aku sayang anak satu-satunya yang kini aku miliki, seharusnya kamu menerima kenyataan ini dan kamu sadar dengan keadaan kamu.
Aku tidak akan menikah lagi, kalau saja kamu bisa memberikanku anak, hari-hariku hampa ketika aku pulang kerja, dan di saat hari libur. Aku ingin ada seorang anak kecil yang memanggilku Papa, sedangkan sudah empat tahun ini kamu masih belum bisa hamil dan memberikanku anak. Aku lampiasakan semuanya dengan wanita lain, dan akhirnya aku bertemu dengan Amel dia cocok denganku dan aku pun sama, akhirnya kami menikah.