Keyla mulai melepaskan tubuhnya setelah mendengarkan hal itu. "Aku tidak ingin melakukannya, Baim. Kita berkecupan saja, ya," tawarny sekali lagi.
Baim mulai melahirkan senyumannya. "Baiklah, tetapi tanganku ini tidak bisa berhenti menyentuh bagian yang berlemak."
Keyla kembali melirik ke arah lain. "Apakah tempat ini aman? Aku sangat takut ada yang ditanya."
"Aku akan menutupi tubuhmu. Tenang Saja, Sayang," bisik Baim sekali lagi.
Setelah banyak mepertimbangan, mereka pun kembli melanjtukan permianan yang sempat terhenti. Tidak lama, tetapi mereka juga merasa apa dengan permainan yang sudah terjalin. Sampai pada akhirnya, Baim meminta bantuan kepada wanitanya untuk mengeluarkn cairan yang masih tersendat. Karena masih berada di dalam pikiran setan, Keyla mulai memajukan tubuhnya dan memasukan rudal itu ke dalam muaranya.
"Cepat tuntaskan!" perintah Keyla kemudian.
"Aku akan mengeluarkannya di dalam tubuhmu, bagaimana?" tanya Baim kemudian.
