Raymond kembali meluruskan tatapannya setelah mengatakan hal tersebut. setelah itu, mereka beermat segera pergi ke tempat pemandian air panas. Raymond juga dengan gaji memesan tempat itu agar bisa dinikmati oleh orang-orangnya saja.
"Keyla, temani aku mandi di sini!" tegur Diam kemudian.
Keyla sedikit berbalik, tatapannya juga mulai menatap durja pria itu dengan sangat tegas. "kenapa aku harus menemanimu mandi di kolam itu?"
Baim kembali menepuk-nepuk air hangat yang sudah ia masuki. "Memangnya kamu mau mengganggu kemesraan kedua orang dewasa yang ada di sana? Huft, kenapa kamu tidak peka sekali?"
Keyla juga mulai menatap ke arah belakangnya. Ia tidak mengeluarkan ucapan apa pun karena merasa bersalah kalau tetap berjalan mendekati Divya dan suaminya. Akhirnya, ia masuk ke dalam kolam yang sudah dihuni oleh Biam dengan rasa terpaksa. Baim yang melihat wajah malu-malu wanita itu juga semakin senang.
"Apakah kita sudah resmi berpacaran lagi?" tanya Baim dengan serius.