"Jangan menatap wajahku seperti itu. lupakan apa yang sudah kamu lihat di dalam sana. Selalu saja membuatku kesal." Keyla segera menyembunyikan tatapan karena masih merasa sangat malu.
Baim kembali tersenyum licik. "Ternyata, kamu sedang ingin melakukan hal itu sendirian, ya? Hm, kenapa tidak langsung melakukannya kepada sesuatu hal?" Ia mencoba memancing hasrat Keyla.
Keyla kembali mantap durja pria itu dengan sangat tegas. "Hentikan ucapanmu itu. Aku sudah mengatakan kepadamu untuk melupakannya saja. Kenapa masih membahasnya lagi?"
"Haha, sudah ada barangnya di depan mata kenapa masih mau bermain sendiri? Kamu juga sudah mengetahui isi di dalam pikiranku ini. Ayolah, jangan menatap wajahku seperti itu. Aku juga tau kamu pasti sangat menginginkannya," ucapan Baim dengan tatanan yang sudah terlihat sangat genit.
Keyla kembali masuk ke dalam kamar mandi. "Aku tidak ingin membahasnya lagi. Aku akan segera menyelesaikan aktivitasku di dalam sini."
