Baim mulai menyentuh punggung tangan Keyla. "Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Intinya, kamu harus berusaha mulai dari sekarang," ucapnya dengan sangat lembut.
Keyla segera menampik genggaman itu. "Jangan sentuh tanganku. Kau sudah mengatakan hal itu sebelumnya."
Baim juga tidak masalah dengan hal tersebut. Tidak lama kemudian, mereka melihat adanya helikopter yang melintas ke sana. Beberapa Bantuan juga dikirimkan untuk mereka. Kedua Anak remaja itu mulai tersenyum setelah melihat banyak makanan yang sudah diturunkan dari kendaraan udara tersebut.
"Woah, perutku bisa meledak kalau memakan makan yang banyak ini," ucap Biam setelah mencicipi satu roti sobek.
"Benar, aku juga bisa merasakan demikian," sambung Keyla dengan wajah polosnya.
"Kalian berdua bisa makan sepuasnya di sini. Habiskan saja semua makan ini," sosor Raymond kemudian.