Divya juga tidak ingin banyak berbicara setelah mendengarkan ucapan tersebut. Ia mulai menundukkan kepalanya untuk menutupi rasa malu. Setelah banyak berdiskusi, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali. Namun, sampai selama itu Baik belum juga hadir. Tentunya hal tersebut membuat Divya tampak panik.
Setelah dicari, ternyata remaja akhir itu sedang menyantap beberapa makan kotak yang tidak tersentuh di dalam ruangan rapat. Divya yang melihat kehadiran adik angkatnya juga hanya bisa mengelus dada nya dengan pelan. Dengan langkah pelan, ia mulai mendekati adik angkatnya.
"Bagaimana rasanya? Apakah enak?" tanya Divya dengan pelan.
"Hm, lezat sekali. Aku harus membawa semua kotak makan ini pulang ke rumah … eh, Kakak? Sejak kapan ada di sini? Aku tidak mendengar suara langkah kakimu tadi." tanya Baim terbata-bata.
Divya mulai menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Semua orang sudah sangat mencemaskanmu. Kenapa kamu masih ada di sin?"