Raymond masih terus mengikuti kepergian istrinya. Ia juga merasa sedikit miris dengan kondisi yang sudah didapatkan oleh Baim. Sampai di dalam kamar, Divya segera menangis. Ia sudah tidak bisa menahan rasa bersedihnya lantaran melihat kondisi sang adik.
"Mas, aku sudah gagal menjadi seorang kakak untuk yang kedua kalinya. Aku tidak mengerti kenapa hal itu terjadi. Semua cara sudah aku lakukan. Namun, aku gagal untuk yang kedua kalinya," ungkap Divya dengan air mata yang sudah mengalir di wajahnya.
"Sayang, tidak. Kamu tidak gagal. Kamu sudah melakukan yang terbaik untuk aim. Sudahlah, semua yang terjadi juga bukan kesalahanmu. Baim sudah menjadi pria dewasa. Ia juga punya hati nurani untuk menolong seseorang. Hm, kamu jangan sampai berkata seperti itu karena dia akan mengalami sesuatu hal yang sangat menghambat keberaniannya." Raymond mesin terlihat sangat tegar.
