Raymond seger merangkul bahu sepupunya. "Tidak masalah, Luke. Kamu juga sering aku repotin seperti ini. bukankah yang mana rekan haru saling membantu, ya?" sindirnya, ia menunjukan sindiran tersebut kepada Devan.
Devan yang mendengar hal itu juga terlihat sangat kesal. Ia juga segera menit setelah dengarkan ha tersebut. Saat saling bertaut, Raymond juga tidak lupa membukakan pintu keluar untuk teman pengkhianatnya tersebut.
"Terima kasih!" tegas Devan dengan melempar tatapan kesalnya.
Raymond tidak menjawab dan segera menutup kembali pintu tersebut. dengan tatapan yang terlihat sangat tegas, ia kembali menatap durja Luke. Tidak ada pembahasan yang lainnya. Mereka pun kembali duduk di dekat Fay. Tidak terasa sudah tiga hari mereka selalu menemani kedua insan yang sedang dirundung masalah.
"Bagaimana dengan kondisi kamu, Fay? Kalau Kamu masih merasa ada sesuatu hal mengganjal kamu bisa mengatakannya kepada kami," ucap Divya setelah mendengar kepulangan teman dekatnya.