Raymond segera menutup panggilannya setelah memenangkan kabar buruk tersebut. Ia juga tidak ingin mengganggu waktu istirahat sepupunya. Dengan ucapan yang sangat tegas, ia pun memerintahkan Luke segera beristirahat. Sedangkan, dirinya masih terus menghubungi anggotanya yang lain untuk mengurus semua kekacauan ini.
"Sial, bagaimana mungkin Mama memerintahkan orang untuk menggantikan aku sebagai pewaris perusahaan? Bagaimana ini? Papa juga sangat sulit untuk dihubungi. Apakah mereka berdua sudah bersekongkol untuk menjatuhkan atau?" batin Raymond, Ia juga semakin terlihat cemas.
Divya yang sudah terbangun setelah mendengar pembicaraan suami dengan seseorang di dalam telepon juga semakin terlihat resah. Ia mulai membuka matanya dan menatap ke arah pria yang masih mondar-mandir di dalam kamar. Ia juga tidak ingin memperumit masalah yang sudah terjadi. Dengan mengesampingkan perasaan kecewa, ia mulai menyapa pria itu dengan sangat lembut.