Divya kembali melihat bbeberapa tissue yangs udah ia hamil di dalam toilet. "Aku salah ambil. Di sini juga ada tisu kasar yang lebih terjamin kebersihannya. Ah, aku harus kembali membasuh wajahku ini," lontarnya dengan kesal.
Setelah merasa lebih baik, ia pun mulai berlalu dari sana. Ia merasa sangat terperanjat setelah melihat semua makanan sang kekasih yang sudah habis tidak tersisa. Ia juga mulai lebarkan senyuman manisnya sebagai senjata paling ampuh untuk meredam amarah pria tersebut.
"Maafkan Aku, ya, Mas. Aku ada masalah sedikit di dalam toilet," ucap Divya secara pelan.
Raymond mulai mengernyitkan dahinya setelah mendengarkan hal tersebut. "Wajahmu terlihat pucat. Apakah kamu menghapus seluruh riasan kamu?" tanyanya merasa sangat buncah.